Selasa, 07 Juli 2009

Melejit di Waktu Sempit



Selasa (7/ 07), rapat rutin Rumah Autis diwarnai ‘ketegangan’. Namun bukan tegang karena gontok-gontokan antar peserta rapat, hanya suasana rapat saja yang tiba-tiba menjadi lebih serius.

Keseriusan bermula dari hadirnya Kepala Divisi PR Khoironi, yang pada sesi itu mendapat kesempatan untuk menggelar rapat redaksi. Di tengah waktu yang semakin sempit, wajar jika memang Roni, panggilan akrabnya, merasa harus menyampaikan progress report dari pertemuan rapat redaksi sebelumnya, Sabtu (4/ 07). Tujuannya agar target redaksi bisa segera dicapai.

“Waktu kita sangat sempit. Deadline ditetapkan tanggal 31 Juli. Ini hasil breakdown-nya. Di sini tergambar jelas mulai dari halaman, rubrik, PJ, deadline, dan lainnya. Pekan ini kita sudah mulai aksi. Mohon bantuan teman-teman agar bisa menyukseskan edisi perdana kita ini,” jelasnya dengan mimik serius.

Rapat hari itu dihadiri Pimpinan Rumah Autis Deka Kurniawan dan empat kepala divisi. Selain Khoironi, mereka adalah Kepala Divisi HRD Banu Winarso, Kepala Divisi Pemberdayaan & Fundraising Muslimin Hasyim, Kepala Divisi Pendidikan Anak Spesial Nelwansyah, dan notulen rapat Danu Permana.

Jembatan Pertanggungjawaban

Rumah Autis menjelang Ramadhan, memang sedang memiliki hajat khusus, yakni mempersiapkan majalah Rumah Autis edisi perdana. Majalah ini akan terbit, insyaallah, empat bulan sekali. Dan, momentum Ramadhan menjadi acuan yang sangat tepat untuk meluncurkan edisi perdana tersebut.

Sebelumnya, tahun 2008 Rumah Autis telah membuat majalah edisi khusus tahunan bernama Cerita Cinta Rumah Autis. Sambutannya sangat luar biasa. Selain menjadi perekat silaturahim antar donatur, publik, dan media, majalah yang lebih berfungsi sebagai sarana pertanggungjawaban ini, juga menjadi alat yang efektif untuk memperluas jaringan. Akibatnya, simpati pun berdatangan baik dalam bentuk dukungan materi maupun imateri.

Semoga persiapan edisi perdana ini mendapat kemudahan dari Allah. Walaupun terbelit oleh waktu yang sempit, tim redaksi Rumah Autis tetap berusaha untuk melejit, keluar dan terus beraksi menggapai keberhasilan. (PR)

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial