Alhamdulillah, hari pertama pembukaan Pecel Lele Lela cabang ke-7 di Tendean, Jakarta Selatan, diwarnai dengan syukur dan haru yang menggelora dari segenap pengurus Rumah Autis. Menurut informasi yang disampaikan oleh Kepala Divisi Pemberdayaan Rumah Autis Muslimin Hasyim, sekitar seratus ‘penyantap’ lele aneka rasa andalan Pecel Lele Lela, menyerbu dan memadati gerai makan yang dikemas sangat nyaman dan artistik itu.
“Alhamdulillah, menurut omset yang didapat bisa terlihat berapa pengunjung yang datang. Kalau sampai malam, mungkin bisa bertambah banyak,” ujarnya menerangkan. Menurutnya, beberapa figur selebriti yang tak dikenalnya juga mampir siang itu. “Saya mungkin kenal wajah, tapi tidak terlalu kenal nama,” tambahnya sambil tertawa.
Pecel Lele Lela merupakan unit kelola pemberdayaan milik Rumah Autis bersama para donaturnya. Sementara labelnya, dimiliki oleh Rangga Umara, pengusaha muda yang bertekad mengorbitkan ikon lele ke pentas dunia. Berkat keuletan dan cerdas membaca pasar, panganan asli nenek moyang ini bisa ‘naik kelas’. Lele di tangan rangga bisa sekelas steak, teriyaki, sushi, atau panganan modern lainnya.
Lokasi Pecel Lele Lela Tendean dikenal sangat strategis. Letaknya hanya beberapa meter saja dari Bank Mega dan Transcorp Tower, di mana terletak salah satu grup stasiun televisi swasta terkemuka, yaitu Trans TV dan Trans 7. Belum lagi ditambah dengan karyawan dari perkantoran sekitar. Maka, bisa dibayangkan potensi pengunjung yang akan datang. Sebab siapa sih yang tak penasaran dengan Lele Saus Padang; Lele Saus Tiram; Lele Lada Hitam; Fillet Lele Aneka Rasa; serta aneka menu non-lele lain seperti ayam bakar/ goreng dan tumis-tumisan? Mmh... menu-menu khas yang lezat dan sensasional ini, dijamin bakal membuat mereka ketagihan, insyaallah.
Dengan moto “Selera Bos Harga Anak Kos”, Pecel Lele Lela Tendean yakin dapat berkembang. Terlebih, usaha ini berorientasi pada amal salih semua pihak yang terlibat. Sehingga, jaminan Allah atas usaha ini semakin membuat para pengelolanya yakin, bahwa ini bisa diibaratkan sebagai ‘sumur yang tidak akan pernah kering’. (PR)
0 komentar:
Posting Komentar