
Hari Selasa, 26 Mei 2009 adalah hari yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi Keluarga Besar Rumah Autis.
Anggota keluarga kami bertambah satu lagi. Setelah Bu Henny melahirkan putri cantiknya di Bekasi, kini giliran Rumah Autis Gunung Putri yang memberi kabar gembira. Selasa 26 Mei 2009 pukul 13.00 telah lahir putri ke 5 dari ibu Latifah di Rumah Sakit AnNisa Kranggan. Seorang putri cantik dengan berat 3,5kg melengkapi kebahagiaan beruntun yang datang menghampiri Keluarga Besar Rumah Autis.
Namun Allah berkehendak lain, malam harinya kegembiraan kami berubah menjadi kejutan yang mengiris hati kami. Bu Latifah berpulang ke Rahmatullah. Antara percaya dan tidak kami saling menghubungi satu sama lain, meyakinkan kabar yang kami dengar bukanlah mimpi. Ternyata benar adanya, ibu guru yang lembut itu telah meninggalkan kami buat selamanya.
Menurut M. Irziq suami ibu Latifah sebenarnya kondisi istrinya pasca melahirhan terlihat baik baik saja, hingga pak Irziq pun tak ragu meninggalkannya jam dua siang itu untuk mengambil perlengkapan pribadi bu Latifah di rumah. Pada saat pak Irziq kembali ke Rumah Sakit menjelang ashar pun mereka berdua masih mengobrol bersama sambil minum teh hangat yang disediakan pihak Rumah Sakit.
Namun Sore hari menjelang maghrib ibu Latifah mengalami pendarahan hebat. Segera saja kesadaran beliau menurun drastis, beliau memasuki kondisi kritis. Segala ikhtiar telah diupayakan namun rupanya Allah sangat mencintai Bu Latifah, seiring menghilangnya matahari di ufuk barat kami kehilangan seorang sahabat seperjuangan, seorang ibu guru yang baik hati, seorang ibu terhebat buat kelima putrinya, seorang istri yang membanggakan suaminya.
Hanya berselang lima jam setelah beliau melahirkan, beliau kembali kepelukan PenciptaNya. Tanpa pesan tanpa firasat apapun bahkan malam sebelum melahirkan beliau masih sempat menyeterika dan bertelepon dengan Bu Tika sahabat karib Almarhumah dan masih saling bercanda dengan anak dan suami.
Seperti pembawaan beliau yang kalem dan tenang, Bu Latifah pergi dengan tenang meninggalkan berjuta kenangan dalam hati suami dan kelima putrinya. Lima Cabang Rumah Autis pun berkabung. Rumah Autis Bekasi sebagai cabang terdekat meliburkan aktifitas terapi karena seluruh terapis dan pengurus yayasan mengantar pemakaman almarhumah yang berlangsung hari Rabu 27 Mei 2009 pukul 10.00. Sementara Rumah Autis Tangerang yang kebetulan letaknya paling jauh mengadakan sholat ghaib berjama’ah. Airmata pun tak terbendung ketika pak Anas , relawan pendukung Rumah Autis Tangerang mengimami sholat ghaib.
Selamat Jalan Bunda..Selamat meniti keindahan syahadah yang dijanjikan Allah buat perempuan emas sepertimu.
Ya Robbi kami ikhlaskan kepergian saudara kami..lapangkan kuburnya yaa Robb..Ampuni seluruh dosanya…Terimalah seluruh amal ibadah beliau..Beri keluarga beliau kesabaran dalam menjalani ujianMu…Untuk sementara ijinkan kami berduka………………….
0 komentar:
Posting Komentar