Senin, 16 Maret 2009

Bertutur Tentang Gadis Belia & Sarah Anak Istimewa

Gadis usia sekolah itu bergerombol bersama anak-anak lelaki seusianya, wajahnya kusam begitu pula pakaiannya. Saya yang sedang mengendarai motor terkesima melihatnya, lampu merah di perempatan jatiwaringin dan panas yang mulai menyengat tak lagi jadi perhatian saya waktu itu.

Gadis beliau itu tak sedang mengamen ataupun meminta-minta, ia asyik bercanda dengan teman-temannya sambil duduk di trotoar jalan. Ia pun bukan sedang bermain usai pulang sekolah, karena pakaian yang dikenakannya menampakkan sudah berhari-hari tak dibersihkan.

Gadis itu bersama gerombolannya begitu acuh tak acuh dengan suasana disekelilingnya, seolah-olah ia menikmati kehidupannya. Beberapa diantaranya seusia keponakan saya yang baru sekolah 2 SD.

Saya tak hanya terkesima waktu itu, saya menerawang ke anak saya, keponakan-keponakan saya, anak-anak dhuafa yang 3 tahun belakangan saya lakoni, anak-anak berkebutuhan khusus yang sering saya jambangi. Bahkan saya menerawang ke baliho-baliho, bendera dan banner Caleg & parpol yang semrawut disepanjang jalan kalimalang.

Ada perasaan yang berkecamuk, ada kegetiran yang menguak dan ada kesedihan yang mendalam. Apa yang bisa saya lakukan terhadap gadis belia beserta gerombolannya itu? atau jangan-jangan sesungguhnya ia baik-baik saja, karena yang patut disedihkan dan diprihatinkan adalah saya sendiri.

Atau mereka-mereka yang berada di Senayan, mereka-mereka yang bergelimang harta haram dan syubhat, mereka-mereka yang asyik dengan uang korupsinya, mereka-mereka yang berkoar-koar ”untuk mensejahterakan rakyat!”.

Lampu hijau yang menyala sejenak menghilangkan keterkesimaan saya pada gadis belia itu. Saya melaju menuju “Rumah Autis” Bekasi, sebuah tempat terapi Anak-anak Berkebutuhan Khusus. Melihat Sarah yang masih terlambat bicara, interaksi sosial yang kurang, emosi yang tidak stabil, prilaku yang keras dan pemahaman yang kurang. Sarah anak istimewa yang yatim dan selalu mengajak saya ngobrol dengannya membuat saya sejuk dihadapannya. Murah senyum senang menyapa itulah Sarah.

Mengamati Sarah kembali mengingatkan saya dengan Gadis belia itu. Yang hingga kini saya belum mengetahui siapakah gerangan dirinya??.


wahyuaktual
--hari ini delapan bulan usia anak perempuanku.


publicrelation yckk0309

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial