Kamis, 03 Desember 2009

Senyum Rekah Relawan di Hari Kurban


Mengupayakan amanah agar mengalir ke tempatnya...

Pagi-pagi sudah, tiga orang pengurus Rumah Autis turun gelanggang. Hari itu, Senin pagi (30/11), persis di hari Tasyrik ke-3, 13 Dzulhijjah 1430 H. Mereka adalah Muslimin Hasyim, M. Nelwansyah, dan Halilintar Khalil.


Rombongan yang dikomandani Muslim, panggilan akrab Muslimin Hasyim, itu sigap menyusup lincah memasuki arena pejagalan Fadhoil, Jl. Ratna Gg. Kambing No. 27, Jati Asih, Bekasi.


Halilintar atau biasa disapa Halil, si penghobi foto yang sehari-hari biasa ‘bergelut’ dengan uang ini, tak tahan memainkan lensa Kodaknya yang mungil tapi tajam. Sementara Nelwansyah atau Nelwan, pemegang kendali penuh aktivitas Rumah Autis seluruh cabang, itu sibuk berkomunikasi. Kertas penuh ‘corat-coret’ tak pernah jauh darinya. Ditangannya, jatah kurban bagi para terapis dan keluarga anak-anak spesial di 5 cabang diatur.


Sambil berbincang dengan pengelola pejagalan, tiga orang itu sesekali berkeliling area pejagalan yang dijubeli puluhan kambing, kelinci, dan beberapa ekor sapi.. Hari itu, ada 6 ekor sapi yang terpotong, 2 di antaranya milik Rumah Autis. Hal ini mengundang Muslim, pria berawak kurus yang dikenal sangat energik, itu untuk turun tangan. Pengalaman dan nyali, membuatnya terbiasa menjagal hewan kurban. Dua ekor kambing dan satu lagi menyusul menjelang siang, akhirnya tuntas disembelih. Di tangannya, prosesi itu berlangsung hikmat. Potongannya nyaris sempurna. Alhamdulillah.


Sahaja Dalam Nikmat

Ehm... Mama Iin, penata rumah tangga di Yayasan Cagar, tak kurang sigap dengan rekannya di pejagalan. Dua buah kantung berisi daging dan aneka tulang yang masih segar, sampai di tangannya. Bergegas bersama beberapa rekannya, ia olah menjadi sop dan gulai. Sisanya, bersama daging kambing yang menyusul, ia persiapkan menjadi ratusan tusuk satai.


Hari itu, dapur mengepulkan aroma gurih daging sop dan gulai sapi yang mendidih. Sementara di halaman yayasan, mengepul asap satai yang menusuk. Keduanya begitu memacu lapar para relawan/ pengurus dan orangtua yang terlibat dalam ‘pesta’ kecil yang nikmat dan bersahaja itu.


Satainya empuk, karena dibaluri nanas. Sementara sopnya dibanjiri kentang dan wortel, menjadi legit dan khas. Terlebih gulainya, begitu gurih dilengkapi dengan acar ketimun-wortel yang sensasional; manis-pedas-beraroma bawang. Ditemani kerupuk udang serta buah mangga dan semangka, makan siang itu menjadi semakin lengkap.


Sore semakin sore, satu per satu pengurus hendak kembali. Di tangan mereka satai matang dan bungkusan daging masih terjatah. Nikmat dan berkah hari raya itu menelusur hingga ke rumah masing-masing. Bahkan mungkin, tersebar ke beberapa tetangga mereka. Selamat Hari Raya Kurban, selamat Idul Adha 1430 H. Senyum rekah kami selalu untuk anak-anak kami, orangtua, donatur, dan seluruh empatisan...! (PR)

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial