Hanya Cinta yang Membuat Kami Ingin Terus Berkiprah
“Berikanlah kebahagiaan kepada orang-orang yang mencintai kami... kepada ibu guru kami, orangtua kami, dan orang-orang yang mendukung kami hingga hari ini dan seterusnya... semoga di usia yang ke-5 tahun ini Rumah Autis menjadi rumah yang terus mengiringi kemajuan (perkembangan) kami... dan menjadi rumah sahabat-sahabat kami yang membutuhkan di masa mendatang.”
Tutur doa itulah yang mengakhiri syukuran ulang tahun Yayasan CAGAR yang ke-5, pada Rabu (9/ 12). Acara yang sederhana namun kaya rasa ini menghidupkan kami sejenak tentang memori masa silam yang mengharukan. Ya, sungguh mengharukan dan menginspirasi; bahwa saat itu dunia anak spesial telah membuka kesempatan kepada kami untuk andil berperan dan bisa menjadi seperti sekarang ini.
Tanpa terasa, rangkul demi rangkul; kesan demi kesan; dan kiprah demi kiprah, antara kami dengan para seluruh empatisan berlatar donatur, orangtua, relawan, terapis, perusahaan, pemerintah, rekan lembaga, dan seluruh pihak yang membantu dan mengantarkan kami, telah menguatkan langkah dan komitmen kami untuk terus hadir mendampingi dunia anak spesial sampai kapan pun.
Usia ke-5 di Antara Orang-orang Berhati Samudera
Usia ke-5 tahun Yayasan CAGAR begitu menandai perjalanan Rumah Autis sejak awal berkiprah hingga memiliki jaringan di beberapa tempat (7 cabang). Ini tentu dimaknai sebagai sebuah perkembangan yang disikapi penuh rasa syukur, karena di sepanjang perjalanan kami yang penuh warna di dunia spesial ini ternyata ditemani oleh para sahabat yang berhati seluas samudera; orang-orang yang mampu menerima segala macam ujian dan tantangan hingga masih tegar berdiri dalam barisan empati dan menjalin silaturahim dengan Rumah Autis—meskipun beberapa sahabat tak lagi bersama, karena faktor pribadi atau keluarga, termasuk ada pula yang melipatgandakan peran Rumah Autis dengan mendirikan lembaga pemerhati ABK lain di beberapa tempat.
Nasi Kuning yang Menyisakan Kangen
Di antara yang paling berkesan dalam ulang tahun ini adalah ikutnya Sadli, Tetra, dan Nafis membantu menghias nasi kuning. Begitu penasaran dan lugunya mereka turut ‘mencomot’ dan kadang 'melempar' aneka lauk pauk dan lalapan ke atas tampah. Kontan kami membantu sambil sesekali tersenyum bangga dan haru. Sebab nasi tumpeng hiasan anak-anak spesial Rumah Autis Bekasi ini kami maknai sebagai hasil dari kesungguhan dan kerja keras para terapis, guru, relawan, serta dukungan semua pihak kepada Rumah Autis selama 5 tahun.
Pemotongan tumpeng menjadi acara paling ‘sakral’, di mana Ana dan Ari, di antara anak spesial yang kami terapi sejak awal, melakukannya untuk diberikan secara simbolis kepada pengurus Rumah Autis. Jadilah siang yang penuh bahagia itu kami menikmati nasi kuning bersama.
Terimakasih atas segala doa dan dukungan para sahabat sekalian. Semoga perjalanan ke-6 tahun mendatang ini kami semakin konsisten dan bersungguh-sungguh meningkatkan kinerja, pelayanan, dan produktifitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus di mana pun mereka berada. Semoga. (PR)
1 komentar:
Kalau boleh, Saya ingin tahu alamat rumah Autis, sbb saya punya keponakan yang spesial, saya tinggal Θî jakarta barat. Tks
Posting Komentar