Rabu, 14 Oktober 2009

Jalu...! Jus Buatanmu Tambah Mantap

Program BLK Rumah Autis Bekasi yang To The Point

Sore yang bersahabat. Langit di atas Rumah Autis Bekasi masih berawan. Usai kumandang Ashar, aku bergegas menuju masjid samping gedung Yayasan CAGAR yang juga menyatu dengan Rumah Autis Cabang Bekasi. Baru saja keluar membuka pintu, pandanganku beradu pada Jalu, yang saat itu tengah berbenah merapikan peralatan berdagang jus. Walau Jalu memandangku sesaat, aku tak mau hilang kesempatan. Lekas saja kuhampiri dia, lalu kupesan satu gelas jus. Jalu pun menyanggupi. Dengan ekspresi datar tapi ramah, bocah remaja yang terdeteksi retardasi mental dan kini menjadi asuhan Rumah Autis Bekasi itu, menjawabnya dengan mengangguk. Cukup singkat. “Iya, Pak...,” katanya.


Kutinggal Jalu menuju masjid. Tapi tiba-tiba, salah seorang terapis, Pak Hawi, meneriaki Jalu, “Wah, bisa belah sendiri, ya...” katanya sambil tertawa. Aku pun menoleh ada apa. Ternyata, Jalu sudah lebih lancar membelah alpukat untuk dijadikan bahan dasar jus. Padahal, tadi aku memesan jus mangga, bukan alpukat. Mmh... sambil tersimpul kutinggalkan mereka menuju masjid.


Dulu, waktu program BLK (balai latihan keterampilan) Sekolah Khusus Rumah Autis dibuka Juli tahun ini, program berdagang jus dianggap paling favorit—selain menyulam, membersihkan tempat belajar, dan memasak—karena mampu menyedot perhatian dan ‘memuaskan’ dahaga banyak pembeli yang rata-rata pengantar/ penjemput anak-anak terapi.


Banyak manfaat yang didapat anak-anak spesial yang mengikuti program ini. Pertama, mereka dapat diajak bersosialisasi ketika belanja ke pasar maupun supermarket. Kedua, keterampilan melayani dan berkomunikasi dengan pembeli jadi lebih terasah, walau masih perlu dibimbing oleh guru/ terapis. Ketiga, anak-anak spesial bisa belajar bertanggung jawab, mulai dari menempatkan alat dan bahan dagangan, menjaga kebersihan, sampai menghitung uang penghasilan. Semua pekerjaan ini terangkum dalam tujuan mulia, yakni ingin memandirikan mereka sejak tumbuh remaja. Agar kelak mereka tak terlalu merepotkan ketika dewasa, bahkan bisa menjadi lebih produktif. Insyaallah.


Hari ini, program berdagang jus itu kembali dibuka. Kami semua ikut senang. Dan, satu yang masih menyisa, ternyata jus buatan Jalu sangat kental dan nikmat. Puasnya bukan hanya dobel (lihat rumahautis.blogspot.com), tapi tripel...(karena sudah tidak memotong alpukat dengan pisau terbalik lagi...:-D).


Selamat untuk Jalu dan teman-teman. Kami semua bangga dan akan terus mendukung kesungguhan kalian...(PR)

0 komentar:

 
© free template by Blogspot tutorial