PRESS RELEASE

PRESS RELEASE

003/ PR/ CAGAR/ 5-VIII/ 09

Rasakan Ceriamu di Bulan Agustus

(Penyematan Marcella Zalianty sebagai Duta Rumah Autis)

Merdeka! Salam semangat mewarnai Rumah Autis saat memperingati tasyakuran 17 Agustus, hari ulang tahun Republik Indonesia ke-64, Selasa (18/8). Anak-anak kami, anak-anak berkebutuhan khusus, merasa sangat bersyukur karena mendapat kesempatan untuk ikut bergembira menyambutnya dengan turut serta mengikuti acara ini dengan menggelar aneka lomba, sama seperti anak-anak Indonesia lainnya di berbagai belahan tanah air.

Kegembiraan tersebut semakin lengkap dengan hadirnya tamu istimewa yang begitu empati dengan kerja-kerja kemanusiaan Rumah Autis; dialah sosok wanita ramah yang dikenal responsif terhadap dunia sosial kemanusiaan dan yang tak asing lagi bagi dunia selebritas tanah air, Marcella Zalianty (Kak Marcella, red.)

Oleh karena itu, kami sangat menyambut kehadiran Kak Marcella karena selain telah menjalin hubungan silaturahim, kami akan mengalungkan rangkaian bunga sebagai tanda penyematan Duta Rumah Autis yang akan diemban Kak Marcella. Kerja sama ini bertujuan;

Pertama, menguatkan silaturahim antara kami dengan Kak Marcella. Kedua, memperluas ikatan kerjasama kemanusiaan antara kami (Rumah Autis & kalangan pegiat sosial bidang autis lainnya) dengan Kak Marcella selaku ikon figur publik selebritas untuk mengkampanyekan program-program autisma di tanah air. Ketiga, menciptakan pencerahan kepada masyarakat tentang autisma mulai dari menciptakan persepsi positif—bahwa autis bukanlah penyakit; kemudian bagaimana melakukan penanggulangan terhadap anak berkebutuhan khusus; dan terakhir pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus memasuki jenjang mandiri.

Sekilas Tentang Rumah Autis

Kami adalah Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (Yayasan CAGAR)—sebelumnya YCKK, LSM nirlaba yang mengkhidmatkan diri dalam perjuangan membantu terapi bagi anak-anak autis kurang mampu serta melakukan kampanye dan advokasi terhadap gerakan peduli autis.

Lembaga yang berdiri pada tanggal 9 Desember 2004 ini lahir karena berangkat dari keprihatian terhadap kondisi penanganan autisma di Indonesia yang masih kurang memadai. Belum ada perhatian istimewa dari negara berupa tersedianya payung hukum dan anggaran yang lebih memadai untuk menyediakan dokter ahli, lembaga penelitian, obat-obatan, alat terapi, klinik, terapis, dan pusat terapi yang murah (bahkan gratis), padahal itu merupakan kewajiban negara. Belum lagi sosialisasi dan gerakan penyadaran (kampanye media, penyuluhan, dll) masih sangat minim.

Bekasi, 18 Agustus 2009

Salam,

Khoironi

Kepala Divisi PR Rumah Autis

021-99 786 768